Sunday, February 11, 2018

ContohTugas Makalah Bahasa indonesia

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
   
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
   
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca


Jakarta, 5 januari 2017                                                                 


Fachmi Arifin


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………….  i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………......2

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………..………3
1.1. Latarbelakang………………………………………………………………………….. 3
1.2. RumusanMasalah……………………………………………………………………… 4
1.3. Tujuan Penulis………………………………………………………………………… 4
1.4. Hipotesis ……………………………………………………………………………… 4
BAB 2 PENCEMARAN LINGKUNGAN………………………………………………... 5
            2.1. Pengertian pencemaran lingkungan…………………………………………… 5
2.2. Hal Hal yang mencemari lingkungan ………………………………………… 6
2.3. Pengaruh kimia terhadap Lingkungan ………………………………………... 7
BAB 3 DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN……………………………………. 10
3.1. Kerusakan daya dukung alam…………………………………………………. 10
3.2. Dampak pencemaran Udara…………………………………………………… 12
3.3. Pencemaran air dan darat……………………………………………………… 16
BAB 4 Kesimpulan………………………………………………………………………... 18
4.1 simpulan………………………………………………………………………... 18
4.2. Saran/Rekomendasi…………………………………………………………….            18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………................ 19
CURRICULUM VITAE…………………………………………………………… ……... 20
LAMPIRAN……………………………………………………………………………....... 21



  BAB 1
PENDAHULUAN

   1.1  Latar Belakang
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara penanggulangannya

   1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1.2.1 Apa definisi dari lingkungan?
1.2.2 Apa pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan?
1.2.3 Apakah penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
1.2.5 Bagaimanakah cara penanganan pencemaran lingkungan?

   1.3  Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari lingkungan?
1.3.2 Mengetahui pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan?
1.3.3 Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
1.3.4 Dapat menjelaskan dampak pencemaran lingkungan?
1.3.5 Dapat menjelaskan cara penanganan pencemaran lingkungan?

1.4 Hipotesis
            Hipotesis dari makalah ini adalah pencemaran lingkungan berpengaruh negative bagi kehidupan di bumi ini, penyebab terjadi kerusakan lingkungan di sebabkan oleh manusia yaitu, banyak nya sampah di sungai, pencemaran udara oleh kendaraan transportasi, dan limbah pabrik yang merugikan.
            Dalam hal ini penulis memilih pendapat Drs. Haryanto polar ( 2008 : 10 ) menyatakan bahwa kerusakan lingkungan akan merusak bumi ini, sehingga kehidupan ekosistem juga akan terganggu, oleh karena itu penghijauan bias menjadi solusi pencemaran lingkungan dan bersihnya sungai sungai oleh limbah ataupun sampah.



 BAB 2
PENCEMARAN LINGKUNGAN

2.1. Pengertian  Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan bahan pencemaran atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya mempunyai sifat racun (toksik) yang berbahaya bagi organisme hidup, toksitas atau daya racun dari polutan itulah yang kemudian memicu terjadinya pencemaran.
Lingkungan dapat diartikan sebagai media atau suatu areal, tempat atau wilayah yang di dalamnya terdapat bermacam macam bentuk aktivitas yang berasal dari ornament-ornament penyusunnya. Ornament ornament yang dalam dan membentuk lingkungan, merupakan suatu bentuk system yang saling mengikat, saling menyokong kehidupan mereka. Karena itu sesuatu tatanan lingkungan yang mencakup segala bentuk aktivis dan interaksi di dalamnya disebut juga dengan ekosistem.
Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila telah terjadi perubahan perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya, sebagai akibat dari masuk dan dimasukannya suatu zat atau benda asing kedalam tatanan lingkungan itu perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kemasukannya benda asing itu, ,memberikan pengaruh (dampak) buruk terhadap organisme yang sudah ada dan hidup dengan baik dalam tatanan lingkungan tersebut. Sehingga pada tingkat lanjut dalam arti bila lingkungan tersebut telah tercemar dalam tingkatan yang tinggi, dapat membunuh dan dapat menghapuskan organisme yang tadinya dapat hidup normal dalam tatanan  organisme yang baru dan lebih buruk dalam kehidupan
Dalam undang undang lingkungan hidup di jelaskan bahwa suatu tatanan lingkungan dikatakan tercemar apabila kedalam tatanan ke dalam tatanan lingkungan hidup itu masuk atau dimasukan suatu benda lain yang kemudian memberi pengaruh buruk terhadap bagian bagian yang menyusun tatanan lingkungan hidup itu sendiri, sehingga tidak dapat lagi hidup sesuai aslinya. Pada tingkat lanjutannya bahkan dapat menghapus satu atau lebih mata rantai dalam tatanan tersebut, sedangkan suatu pencemaran atau polutan adalah setiap benda, zat ataupun organisme hidup yang masuk kedalam suatu tatanan alami dan kemudian mendatangkan perubahan perubahan negatife yang bersifat terhadap tatanan yang dimasukinya
Peristiwa pencemaran lingkungan disebut polusi. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
  1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
  2. Berada pada waktu yang tidak tepat
  3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah :
  1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
    lingkungan tidak merusak lagi
  2. Merusak dalam jangka waktu lama.
    Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
    dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
    sampai tingkat yang merusak.

2.2 Hal Hal Yang Mencemari Lingkungan
Aktivitas kehidupan yang sangat tinggi yang dilakukan oleh manusia ternyata telah menimbulkan bermacam macam efek yang buruk bagi kehidupan manusia dan tatanan lingkungan hidupnya. Aktivitas yang pada prinsipnya yang merupakan usaha manusia untuk hidup dengan layak dan berketurunan yang baik, telah merangsang manusia untuk melakukan tindakn-tindakan yang menyalahi kaidah-kaidah yang ada dalam tatanan lingkungan hidpunya. Akibatnya terjadi pergeseran keseimbangan dalam tatanan lingkungan dari bentuk asal ke bentuk yang baru cenderung lebih buruk.
Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi rusak disebabkan oleh banyak hal. Namun yang paling utama dari sekian banyak penyebab tercemarnya suatu tatanan lingkungan adalah limbah
Limbah dalam konotasi sederhana dapat diartikan sebagai sampah limbah atau dalam bahasa ilmiahnya disebut juga polutan, dapat di golongkan atas beberapa kelompok berdasarkan pada jenis, sifat dan sumbernya. Berdasarkan jenis, limbah dikelompokan atas golongan limbah padat dan cair, berdasarkan pada sifat yang dibawanya, lembah dikelompokan atas limbah organik dan limbah non-organik. Sedangkan bila berdasarkan sumbernya, limbah dikelompokan atas limbah rumah tangga atau limbah domestic dan limbah industri.
Limbah padat adalah semua bahan sisa atau bahan buangan yang sudah tidak berguna dan berbentuk benda padat. Limbah padat dapat berupa kaleng bekas, minuman, daun bekas pembungkus, kertas dan lain sebagainya. Limbah cair adalah semua jenis bahan sisa yang dibuang dalam bentuk larutan atau berupa zat cair. Limbah cair dapat berupa air bekas pencucian pemurnian emas yang mengandung unsur unsur merkuri, busa detergen dan lain sebagainya. Limbah organik adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang merupakan bentuk bentuk organic, dalam arti bahan buangan tersebut akan dapat terurai  dan habis dalam tatanan lingkungan dengan adanya organisme-organisme pengurai (decomposer). Sebgai contoh untuk limbah organic ini adalah bangkai hewan dan tanaman, bekas daun pebungkus, kertas dan lain sebagainya. Limbah-organik ini adalah sampah plastic. Limbah industry adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang berasal dari hasil samping suatu proses perindustrian. Limbah industry dapat menjadi limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan manusia.
Pencemaran yang dapat di timbulkan oleh limbah ada bermacam macam bentuk. Ada pencemaran bau, warna, suara dan bahkan pemutus rantai dari suatu tatanan lingkungan hidup atau pengancuran suatu jenis organisme yang pada tingkat akhirnya akan menghancurkan tatanan ekosistemnya. Pencemaran dapat menghancurkan tatanan lingkungan hidup, biasanya berasal dari limbah-limbah berasal dari limbah yang sangat berbahaya dalam arti memiliki daya racun (toksisitas) yang tinggi. Limbah limbah yang beracun pada umumnya merupakan limbah kimia, apakah itu berupa persenyawa-persenyawaan kimia atau hanya dalam bentuk unsur atau ionasi. Biasanya senyawa kimia yang sangat beracun bagi organisme hidup dan manusia adalah senyawa-senyawa kimia yang mempunyai bahan aktif dari logam logam berat. Daya racun yang dimiliki oleh bahan aktif dari logam berat akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim dalam proses fisiologis atau metabolism tubuh. Sehingga proses metabolism terputus di samping itu bahan beracun dari senyawa kimia juga dapat terakumulasi atau menumpuk dalam tubuh, akibatnya timbul masalah keracunan kronis.

2.3. Pengaruh Bahan Kimia terhadap lingkungan
Rusaknya lingkungan yang terjadi pada akhir-akhir ini telah tergolong parah bahkan bisa dikatakan sangat parah. Pencemaran terhadap lingkungan telah terjadi hampir di setiap wilayah. Indonesia, sebagai negara berkembang memiliki tingkat kerusakan terhadap lingkungan yang tinggi.Selain yang terjadi akibat dari peristiwa alam dan ulah manusia yang sengaja bisa merusak lingkungan untuk kepentingan pribadi. Penggunaan bahan kimia di lingkungan sekitar kita pun, tanpa disadari bisamerusak lingkungan da Dalam hal ini, biasanya petani menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanaman. Karena keinginan untuk menghasilkan produksi pertanian yang tinggi, maka patani tak jarang menggunakan pupuk secara berlebihan.
Meskipun diberikan dalam jumlah banyak, akan tetapi tanaman pertanian memiliki kemampuan sendiri dalam menyerap pupuk. Akibatnya, kelebihan pupuk itu akan mengendap di dalam tanah. Apabila terjadi hujan, maka pupuk yang tidak digunakan tersebut akan ikut dalam aliran air. Misalnya, aliran air itu bermuara di sungai atau danau.Mulanya, pupuk yang berada di dalam danau ini akan menyuburkan tanaman air. Akan tetapi, apabila jumlahnya sangat banyak, pertumbuhan tanaman air itu menjadi tak terkendali. Sehingga, akan menutup perairan yang berdampak merintangi atau mengganggu transportasi air, mempercepat pendangkalan perairan, dan menyumbat saluran irigasi, serta instalasi pembangkit listrik tenaga air dan ekosistemnya. Misalnya, penggunaan pupuk buatan yang tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya.
Efek samping penggunaan sabun atau detergen adalah menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa. Busa yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah.Bahan penyusun detergen terdiri atas senyawa berantai lurus dan panjang yang disebut Linear Alkylbenzene Sulphonate (LAS) dan senyawa rantai bercabang yang disebut Alkyl Benzene Sulphonate (ABS).Senyawa LAS lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme dibandingkan dengan senyawa ABS. Akan tetapi LAS hanya bisa terdegradasi dalam lingkungan aerob (dengan oksigen).Bahan aktif yang digunakan pada pembersih lantai adalah benzalkonium klorida. Zat ini bersifat detergen sekaligus sebagai desinfektan, bersifat kaustik, dan korosif.Pada konsentrasi berlebih bisa mengiritasi kulit dan jika mengenai mata akan menyebabkan gangguan seperti gatal bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada kornea.Selain menimbulkan limbah busa, sabun dan bahan pencuci merupakan salah satu bahan kimia di rumah tangga yang berbahaya, maka cara penyimpanannya harus benar. Hal ini karena tidak banyak yang mengetahui kandungan dan bahaya bahan aktif yang terdapat di dalamnya. ahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat kain dan warna pakaian. Selain itu, senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak sistem saraf, karena merkuri merupakan sejenis bahan kimia beracun dan amat berbahaya bagi kesehatan. Adanya merkuri di dalam tubuh dapat merusak ginjal.
Ada juga bahan pemutih kulit yang mengandung hidrokuinon. Pada dosis yang tepat hidrokuinon aman bagi kulit, tetapi jika kulit alergi akan timbul noda-noda hitam pada wajah.
Bahan kimia berbahaya dapat masuk ke dalam tubuh melalui dua cara, yaitu:

1) Termakan atau terminum bersama makanan atau minuman yang tercemar;
2) Dihirup dalam bentuk gas dan uap, termasuk yang langsung menuju paru-paru lalu masuk ke dalam aliran darah, atau terserap melalui kulit dengan atau tanpa terlebih dahulu menyebabkan luka pada kulit.
Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer. Ozon stratosfer berperan melindungi kehidupan di bumi dari radiasi ultra ungu.
Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak. Selain itu juga dapat merusakkan produk pertanian. Antinyamuk termasuk kelompok pestisida (pembasmi hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya tiga bahan aktif dalam obat anti nyamuk, yaitu jenis diklorvos, propoxur, pirethroid, dan dietiltoluamida serta bahan kombinasi dari ketiganya. Menurut WHO Grade Class, diklorvos atau diklorovinil dimetil fosfat termasuk berdaya racun tinggi. Jenis bahan aktif ini dapat merusak sistem saraf, mengganggu sistem pernapasan, dan jantung.Diklorvos sangat berpotensi menyebabkan kanker, menghambat pertumbuhan organ serta kematian prenatal, dan merusak kemampuan reproduksi.
Bahan aktif jenis ini menimbulkan gangguan cukup serius bagi hewan dan tumbuhan, sebab bahan ini memerlukan waktu cukup lama untuk dapat terurai baik di udara, air, dan tanah.
Propoxur termasuk racun kelas menengah. Jika terhirup maupun terserap tubuh manusia dapat mengaburkan penglihatan, keringat berlebih, pusing, sakit kepala, dan badan lemah.
Propoxur juga dapat menurunkan aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi, dan berpengaruh buruk pada hati dan reproduksi. Pyrethroid oleh WHO juga dikelompokkan dalam racun kelas menengah. Efeknya, mengiritasi mata maupun kulit yang sensitif, dan menyebabkan penyakit asma. Sedangkan DEET atau diethyltoluamid biasa digunakan sebagai zat aktif pada antinyamuk jenis oles. Efeknya mengiritasi kulit, selain membahayakan kulit yang luka, dan selaput lender tubuh.PencegahanPencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari efek samping dari produk pembasmi serangga, antara lain:
1) menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya, dan
2) tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol yang mengandung CFC.

                                                                        BAB 3
Dampak Pencemaran Lingkungan

3.1. Kerusakan Daya Dukung Alam
Seiring dengan tingkat peradaban manusia yang semakin berkembang membuat kita senantiasa berurusan dengan lingkungan yang semakin sulit dihindari. Perkembangan lingkungan yang semakin tercemar memungkinkan terjadinya suatu krisis terhadap lingkungan sosial. Krisis terhadap lingkungan hidup merupakan suatu tantangan yang sangat besar. Tantangan ini didapati berlaku terutama di negara-negara yang sedang membangun karena adanya berbagai aktivitas pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan umat manusia yang sering pula membawa dampak terhadap perubahan lingkungan.
Dalam hal usaha untuk meningkatkan kualitas hidup telah dimulai sejak peradaban manusia ribuan tahun yang silam, yaitu dalam usaha mendapatkan kesenangan hidup yang akan dinikmati diri sendiri maupun untuk diwariskan kepada generasi yang akan datang. Peningkatan kualitas ini tentunya telah terasa sejak adanya revolusi yang ada di Eropa dengan ditandai dengan adanya revolusi industri.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tumbuhnya industry yang begitu pesat pada saat itu tentunya dirasakan pengaruhnya baik itu yang menyangkut dampak positif maupun dampak negatifnya. Dampak positifnya tentunya terjadinya peningkatan mutu dan kualitas hidup yang lebih komplek dengan ditandai dengan adanya kesenangan dan impian manusia yang menjadi lebih mudah untuk diwujudkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Akan tetapi dampak negatif dari adanya revolusi industri ini tentunya harus lebih diwaspadi untuk tidak terjadi suatu kerusakan dalam tatanan lingkungan yang ada baik itu lingkungan hidup maupun lingkungan sosial. Dalam perkembangannya, tatanan lingkungan hidup maupun lingkungan sosial hendaknya senantiasa diperhatikan agar tidak mendatangkan berbagai jenis bencana.
Untuk itu diperlukan tanggungjawab dari semua elemen masyarakat dalam menjaga tatanan lingkungan hidup dan lingkungan sosial sehingga diharapkan akan tercipta suatu cara pandang yang lebih baik dalam memandang lingkungan itu sendiri. Masalah-masalah lingkungan hidup dapat menjadi bencana yang dapat mempengaruhi kualitas hidup manusia.
Tanda-tanda masalah lingkungan hidup seperti adanya polusi, global warming, fotokimia kabut, hujan asam, erosi, banjir, instrusi dan lain sebagainya sudah mulai terlihat sejak pertengahan abad ke-20. masalah-masalah mengenai kerusakan lingkungan tentanya harus mulai lebih diperhatikan dalam rangka memberikan suatu cara pandang yang baru agar dapat memberikan suatu cara pandang yang mengedepankan adanya suatu upaya perlindungan terhadap lingkungan sehingga secara tidak langsung dapat memberikan suatu konstribusi dalam menghindari bahaya ikutan yang lebih parah terhadap perkembangan manusia dan makhluk hidup yang selama ini mendiami bimu maupun terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Dalam setiap upaya kita untuk senantiasa memenuhi kebutuhan baik itu dilihat dari segi badaniah dan rohaniyah, kita senantiasa tidak bisa terlepas dari suatu keadaan yang lebih dikenal dengan lingkungan hidup. Dalam kenyataannya, lingkungan hidup telah memberikan suatu energi positif yang dapat memberikan suatu perasaan yang lebih mengedepankan suatu persepsi bahwa dalam memenuhi kebutuhan yang hendak dicapai oleh tiap-tiapp manusia yang hidup di dunia ini tidak lepas dari faktor alam.
Hal ini lebih dikenal dengan daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan merupakan suatu kemampuan alam untuk mendukung kehidupan manusia harus dijaga agar senantiasa dapat memberikan dukungan yang maksimum kepada kehidupan manusia.
Daya dukung alam dapat berkurang sejalan dengan perubahan waktu. Daya dukung alam dapat berkurang sejalan dengan perkembangan waktu. Daya dukung alam dapat berupa kekayaan alam yang terdapat didalam bumi (permukaan bumi dan perut bumi). Daya dukung alam ini tentunya sangat berdampak terhadap kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, keberadaan lingkungan alam harus perlu dijaga dalam suatu eksistensinya terhadap daya dukung alam agar tidak rusak. Secara garis besar, ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan daya dukung alam, diantaranya adalah kerusakan dalam (internal) dan kerusakan luar (eksternal). Kerusakan dalam adalah kerusakan yang disebabkan oleh alam itu sendiri.
Sulit Dicegah
Kerusakan jenis ini sangat sulit untuk dicegah karena merupakan suatu proses alami yang sangat sulit untuk diduga, seperti letusan gunung berapi yang dapat merusak lingkungan, gempa bumi yang berakibat runtuhnya lapisan tanah yang dapat mengancam organisme hayati maupun non hayati dan lain sebagainya. Kerusakan yang bersifat dari dalam ini biasanya berlangsung sangat cepat dan pengaruh yang ditimbulkan dari adanya kerusakan ini adalah sangat lama. Kerusakan luar (external) adalah kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia dalam pengelolaan alam dalam usaha peningkatan kualitas hidup.
Kerusakan luar ini pada umumnya disebabkan oleh aktivitas pabrik yang mengeluarkan limbah, ataupun membuka sumber daya alam tanpa memperhatikan lingkungan hidup serta tidak mempelajari segi efektivitasnya dan dampaknya terhadap lingkungan disekitarnya.
Beberapa contoh penyebab kerusakan daya dukung alam yang berasal dari luar adalah pencemaran udara dari pabrik dan kendaraan bermotor, pembuangan limbah pabrik yang belum diolah dulu menjadi pembuangan limbah yang bersahabat dengan alam. Karena kerusakan faktor luar ini disebabkan oleh ulah manusia, maka manusia hendaknya lebih bertanggungjawab terhadap adanya upaya untuk merusak lingkungan hidup.
Hal ini tercermin dari akibat pengelolaan lingkungan hidup yang tidak benar dan akibat pencemaran lingkungan yang ada sampai sekarang ini, diperkirakan dalam masa 300 (tiga ratus) tahun belakangan ini telah banyak spesies yang sudah punah dari muka bumi ini, dan semakin lama akan semakin bertambah sehingga dikhawatirkan suatu saat manusia akan dapat menjadi korban kepunahan.
Menurut fakta ini, maka perlu adanya upaya penyelematan lingkungan hidup. Usaha seperti ini tentunya dimulai dari diri sendiri. Setiap individu harus memberikan suatu sumbangan dan penyelamatan lingkungan demi kelestarian lingkungan hidup. Dengan demikian, maka sebagai warga masyarakat diseluruh dunia harus lebih peka terhadap lingkungan.
Namun demikian tidak dapat dinafikan bahwa ada dampak yang tersirat di masyarakat bahwa perusakan lingkungan hidup itu hampir sama dengan industrialisasi sehinga tanggungjawab sangat diperlukan untuk mengatasinya. Hal ini tentunya menjadi tugas setiap individu untuk mengingatkan masyarakat bahwa setiap tindakan yang mencemari lingkungan dengan zat kimia berbahaya perlu diperhatikan terhadap pengelolaan lingkungan hidup untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
Seperti yang telah diketahui bersama, adanya kerusakan lingkungan lebih banyak dikarenakan adanya ulah manusia dan adanya faktor alam yang ada selama ini. Tentunya salah satu faktor yang melatar belakangi dari adanya kerusakan yang dapat dicegah dan dimintakan pertanggungjawaban dalam pengelolaan lingkungan adalah fator dari luar. Terlepas kemudian sumber faktor dimaksud, upaya mencegah kerusakan lingkungan haruslah dicegah demi menjaga keseimbangan lingkungan dan bagi perkembangan sumber daya alam dan lingkungan hidup itu sendiri.

3.2. Dampak pencemaran Udara
pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar kini kering dan kotor. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi, perubahan tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, kehidupan hewan serta tumbuhan. Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka udara dikatakan telah tercemar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi fungsinya.

      Sumber Pencemaran Udara
Telah disadari bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global, karena udara telah tercemar akibat aktivitas manusia dan proses alam. Masuknya zat pencemar ke dalam udara dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit dan pancaran garam dari laut ; juga sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya akibat aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran serta kegiatan rumah tangga
Terdapat 2 jenis pencemar  yaitu sebagai berikut :
    a. Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut bersal dari komponen udara alamiah seperti karbon dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang tidak biasanya, ditemukan dalam udara, misalnya timbal.
     b. Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi kimia antar komponen-komponen udara.
Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua golongan besar :
      1. Sumber alamiah
Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu.
      2. Sumber buatan manusia
Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar bermacam-macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut :
   a. Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
     b. Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen, keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.
    c. Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and logam. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.
    d. Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau.
     e. Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
    f. Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain adalah debu, uap dan gas-gas
     g. Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.
    h. Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama adalah gas-gas dan debu radioaktif.

      Jenis Bahan Pencemar Udara
Ada beberapa bahan pencemar udara yang sering ditemukan di kota-kota. Dilihat dari ciri fisik, bahan pencemar dapat berupa :
a.  Partikel (debu, aerosol, timah hitam)
c. Energi (suhu dan kebisingan) Bahan-bahan pencemar ini dikenakan peraturan khusus untuk pengawasannya karena bisa membahayakan kesehatan.

Dampak Pencemaran Udara
1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.
2. Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
3. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
  • Mempengaruhi kualitas air permukaan
  • Merusak tanaman
  • Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
  • Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

Solusi pencemaran udara

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.
Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
* Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.


 3.3. Pencemaran air dan tanah

Pencemaran Air

Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang terbaru, kualitas air di Amerika Serikat, 45% dari mil sungai dinilai, 47% dari danau hektare dinilai, dan 32% dari teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, ledakan alga, kebinasaan ikan, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

Pencamaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.


                                                                           BAB 4
KESIMPULAN

4.1 Simpulan
Dari berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3) Penmcemaran Tanah.
Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia yaitu akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar daerah pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang manusia saat ini sering terkena penyakit seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dll.
Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan Remediasi dan bioremediasi, yaitu membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Untuk pencemaran udara yaitu mengurangi kendaraan-kendaraan yang cenderung menggunakan bahan bakar yang dapat menyebabkan polusi udara.

4.2 Saran/Rekomendasi
pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk sebagai manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita dan menjaga alam di sekitar kita sehingga kita akan menciptakan lingkungan yang sehat.
Demikianlah makalah ini kami susun dengan baik. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, maka kami mengharapkan saran dan kritik yang senantiasa bersifat membangun demi menyempurnakan makalah ini



 DAFTAR PUSTAKA

·         Drs.Heryando Palar. 2008. Pencemaran dan teksikologi logam berat. Jakarta : Sinar Grafika
·         A. Tresna Sasirawijaya, 1991. M.Sc. Pencemaran Lingkungan. Jakrta : PT. Rineka Cipta
·         Wisnu Arya Wardhana. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Andi Offset
·         Prof. Dr. jur. Andi Hamzah. 2005. Penegakan hukum lingkungan. Jakarta : Sinar Grafika
·         Emil Salim. 1983. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : mutiara

 LAMPIRAN

A.      Penentuan Topik, Tujuan dan tesis

Topik         : Dampak Pemcemaran Lingkungan
Tujuan       : Untuk membuktikan bahwa adanya pencemaran lingkungan, berpengaruh bagi
   masyarakat
Tesis          : Adanya pencemaran lingkungan berpengaruh bagi kehidupan masyarakat

B.      Referensi

·         Drs.Heryando Palar. 2008. Pencemaran dan teksikologi logam berat. Jakarta : Sinar Grafika
·         A. Tresna Sasirawijaya, 1991. M.Sc. Pencemaran Lingkungan. Jakrta : PT. Rineka Cipta
·         Wisnu Arya Wardhana. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Andi Offset
·         Prof. Dr. jur. Andi Hamzah. 2005. Penegakan hukum lingkungan. Jakarta : Sinar Grafika
·         Emil Salim. 1983. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : mutiara

C.      Ragangan

Bab 1. Pendahuluan
1.5.            Latar belakang
1.6.            Tujuan Pendahuluan
1.7.            Rumusan Masalah
1.8.            Hipotesis

Bab II.  Pengaruh Pencemaran Lingkungan Bagi Masyarakat
            2.1. pengertian Pencemaran lingkungan ( Drs. Haryanto polar. 2008 : 10 )
2.2. Hal Hal yang mencemari Lingkungan ( Drs. Haryanto polar. 2008 : 11 )
2.3. Pengaruh Bahan Kimia terhadap lingkungan ( Sastrawijaya, M.s.c. 1991 : 53 )

      
Bab III. Dampak Pencemaran Lingkungan
3.1. Kerusakan daya dukung alam ( Wisnu Arya Wardhana. 1995 : 15 )
3.2. Dampak pencemaran Udara ( Sastrawijaya. 2008 : 30 )
3.3. Pencemaran air dan tanah ( Wisnu Arya Wardhana. 1995 : 133 - 151 )

Bab IV Kesimpulan
4.1. Simpulan
4.2. Saran/Rekomendasi


 Abstrak

            Melihat berbagai macam biota dan lingkungan perairan, terutama sungai yang semakin tercemar. Mendorong penulis untuk lebih ingin mengetahui  bagaimana hubungan antara pencemaran lingkungan terhadap biota sungai tersebut.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Dengan cara, langsung mengamati ke salah satu aliran sungai. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua, Kota Bogor, tanggal 7 Oktober 2009.
Hasil  penelitian penulis, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pencemaran lingkungan terhadap biota sungai. Hal ini dikarenakan aktivitas manusia, misalnya: mencuci sepeda motor, membuang sampah di sungai dengan menggunakan air sabun dan lain sebagainya. Melihat keadaan tersebut, hendaknya manusia turut manyadari akan pentingnya sungai tidak tercemar yang baik bagi kelangsungan hidup biota disekitarnya.

Kata kunci : lingkungan, masyarakat, polusi

Abstract
see a wide variety of organisms and aquatic environment, especially rivers are increasingly polluted. Prompted the authors to further wanted to know how the relationship between environmental pollution of the river biota tersebut.Teknik data collection is observation. By the way, directly observed to one watershed. The research location is in the village of Batu Layang, District Cisarua, Bogor City, dated October 7, 2009.The results of the study authors, suggest that there is a relationship between the environmental pollution of the river biota. This is due to human activities, such as: washing the motorcycle, throwing garbage in the river by using soapy water and so forth. Seeing the situation, should contribute're aware of the importance of human uncontaminated river is good for the survival of the surrounding biota.

Keywords: environment, society, pollution


No comments:

Post a Comment